Layanan Profesional Penerjemahan melalui Bimbingan Teknis Juru Bahasa Isyarat
Bahasa isyarat adalah bahasa visual yakni bahasa mengutamakan cara berkomunikasi dengan melihat gerak tubuh, dan gerak bibir, bukannya suara, untuk berkomunikasi. Orang tuli adalah kelompok utama yang menggunakan bahasa ini, biasanya dengan mengkombinasikan bentuk tangan, orientasi dan gerak tangan, lengan, dan tubuh, serta ekspresi wajah untuk mengungkapkan pikiran mereka. Komunikasi yang dilakukan umumnya terbatas hanya pada kelompok bisu dan tuli saja. Akibatnya, keberadaan mereka cenderung terpinggirkan. Ditambah lagi dengan terbatasnya penerjemah bahasa isyarat pada instansi atau lembaga yang bersifat pelayanan umum. Kesetaraan layanan dan akses informasi semakin terbatas untuk mereka peroleh.
KKLP (Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional) Penerjemahan sebagai salah satu KKLP di Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara yang keluaran produknya adalah terjemahan, menganggap perlu adanya layanan kebahasaan bagi masyarakat disabilitas terkhusus penyandang tuli. Untuk itu, KKLP Penerjemahan mengadakan Bimbingan Teknis Juru Bahasa Isyarat di Hotel Karibia Boutique, Medan, 20 s.d. 22 Maret 2023.
Bimbingan Teknis atau bimtek ini bertujuan untuk memberikan fasilitas bagi masyarakat yang ingin mengenal dan menekuni seluk beluk dunia juru bahasa isyarat. Tentu saja, melalui kegiatan ini diharapkan menghasilkan individu yang mampu memahami dan memberikan layanan bagi penyandang tuli sehingga memudahkan dalam pemberian akses informasi untuk penyandang tuli itu.
Bimtek diikuti 50 peserta yang berasal dari kepolisian, BBGP Sumut, media televisi (DAAI TV), Kanwil Hukum dan HAM, mahasiswa dari beberapa universitas di Medan, guru sekolah luar biasa di Medan, dan masyarakat umum. Selama tiga hari, peserta akan mendapatkan materi dari Pusat Layanan Bahasa Isyarat Indonesia, Ketua Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia Sumut, dan Juru Bahasa Isyarat Yayasan Rumah Ceria Medan.
Kegiatan ini dibuka Hidayat Widiyanto, Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara dan mendapatkan penguatan dari Koordinator KKLP Penerjemahan Badan Bahasa yaitu Ibu Marike Onsu. Dalam pembukaan, Hidayat Widiyanto mengharapkan peserta dapat memberikan layanan kepada masyarakat yang tuli di instansi dan lembaganya masing-masing pascakegiatan. Materi yang diberikan pada hari pertama tentang pengenalan diri, abjad, angka, dan hari. Pada hari itu materi yang diberikan masih sederhana seperti kata-kata dan angka kecil. Hari kedua, materi yang diberikan tentang bagaimana dunia tuli. Materi ini diberikan untuk menambah wawasan peserta dan memahami bagaimana sepinya dunia mereka yang tanpa suara itu. Kemudian dilanjutkan dengan praktek perkenalan diri menggunakan bahasa isyarat. Masing-masing perserta diminta memperkenalkan diri kepada teman yang duduk di belakangnya. Peserta terlihat anstusia dalam memperkanalkan diri kepada orang lain karena mudah dilakukan. Hari ketiga, materi yang diberikan mengenai etika juru bahasa isyarat dan praktek bahasa isyarat.
Layanan Profesional Penerjemahan melalui Bimbingan Teknis Juru Bahasa Isyarat Read More »