KKLP Pelindungan dan Pemoderan Bahasa dan Sastra, Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara mengadakan Pelatihan Penguatan Kompetensi Guru Utama Berbahasa Daerah bagi guru untuk bahasa Batak Dialek Angkola. Kegiatan ini diadakan di Hotel Torsibohi, Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan mulai tanggal 23—26 April 2024. Kegiatan ini diikuti sebanyak 51 orang peserta dari tiga wilayah, yaitu dari Kabupaten Tapanuli Selatan sebanyak 18 orang guru, Kabupaten Padang Lawas Utara sebanyak 18 orang guru, dan dari Kota Padangsidimpuan sebanyak 15 orang guru.
Kegiatan Pelatihan Penguatan Kompetensi Guru Utama Berbahasa Daerah bagi guru untuk bahasa Batak Dialek Angkola ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Tapanuli Selatan, Sofyan Adil Siregar didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Daerah Kabupaten Selatan, Arman Pasaribu, dan Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara. Dalam sambutan, Sekda mengatakan bahwa “kondisi penggunaan bahasa daerah di tiga wilayah ini memperlihatkan bahwa masyarakat kami cenderung menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sehari-hari, begitu juga pada dunia pendidikan dan pemerintahan dominan menggunakan bahasa Indonesia, sedangkan bahasa daerah hanya digunakan untuk komunikasi di kampung, dalam keluarga, dan dalam aktivitas adat. oleh sebab itu, saya sangat mendukung adanya program revitalisasi bahasa daerah yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, melalui Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, sekaligus berterima kasih telah memilih Kabupaten Tapanuli Selatan, Padang Lawas Utara, dan Kota Padangsidimpuan sebagai salah satu tujuan pelaksanaan revitalisasi bahasa daerah.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan dalam sambutannya menyatakan bahwa kondisi penggunaan bahasa daerah di tiga wilayah, yaitu Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Padang Lawas Utara, dan Kota Padangsidimpuan ini jika tidak ada upaya untuk melestarikannya, maka dikuatirkan perlahan akan menuju kepunahan. Kondisi ini dikarenakan berbagai faktor, di antaranya kelalaian orangtua untuk mewariskan bahasa kepada anak-anaknya, belum adanya kurikulum muatan lokal di sekolah yang khusus mengajarkan bahasa daerah. Pada kegiatan pelatihan ini disampaikan tujuh materi pembelajaran revitalisasi bahasa daerah, yaitu menulis cerpen,menulis dan membaca puisi, berpidato, mendongeng, menulis dan membaca aksara Batak, nyanyian rakyat, dan stand up comedy. Untuk materi menulis dan membaca aksara Batak disampaikan oleh Budi Hutasuhut, materi pidato disampaikan oleh Sorimuda Harahap, keduanya adalah narasumber dari Kabupaten Tapanuli Selatan. Sedangkan materi lainnya disampaikan oleh para tim KKLP Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra, yaitu Sahril, Rosliani, Nurelide, Syaifuddin Zuhri Harahap, dan Lolabora Tarigan.
Pada hari Rabu, 24 April 2024 tim KKLP Pelindungan dan Pemodernan Bahasa dan Sastra diwakili oleh Syaifuddin Zuhri Harahap, Sahril, dan Nurelide diundang oleh Bupati Tapanuli Selatan, H. Dolly Putra Parlindungan Pasaribu ke Kantor Bupati Tapanuli Selatan untuk memberikan ucapan terima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara atas pemilihan bahasa Batak Dialek Angkola untuk direvitalisasi mulai dari tahun 2022 dan ucapan terima kasih juga atas pemilihan lokasi pelaksanaan pelatihan. Saat pertemuan tersebut Bupati didampingi oleh Sekda dan Kepala Dinas Pendidikan dan Daerah. Di samping itu, Bupati juga mengucapkan terima kasih atas undangan dari Badan Bahasa untuk menghadiri rapat koordinasi yang akan dilaksanakan pada tanggal 2—3 Mei 2024 nanti di Jakarta. Bupati Dolly Putra Parlindungan Pasaribu insyaallah akan menghadirinya. Beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih atas pemberian penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2023 atas perhatian pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan pada kegiatan RBD, beliau mohon maaf saat itu tidak bisa hadir langsung untuk menerimanya, hanya diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Daerah. [Sahril]