Oleh: Agus Salam dan Fatimah Raudatul Fadhilah
“Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Butir ketiga Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928, lahir dari proses panjang para pahlawan dalam memperjuangkan bahasa negara. Semangat yang tak pernah luntur kala itu membuat kita sebagai generasi muda harus dapat mengapresiasinya dengan banyak cara, salah satunya dengan bangga menggunakan bahasa Indonesia, terlebih pada era global saat ini.
Peran bahasa sebagai alat komunikasi dalam era global ini menjadi semakin penting. Di antara sekian banyak bahasa di dunia, bahasa Indonesia dengan penuturnya yang lebih dari 270 juta orang memiliki potensi besar untuk tampil di panggung internasional. Harapan ini terwujud pada 20 November 2023 lalu dengan ditetapkannya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi sidang umum UNESCO. Lalu, bagaimana cara kita memasyarakatkan bahasa Indonesia di kancah dunia?
Beberapa negara di seluruh dunia menunjukkan minat mereka terhadap Indonesia dengan mempelajari budaya dan bahasa Indonesia untuk alasan pendidikan, ekonomi, wisata, dan politik (Ida Widia, 2020). Beberapa alasan orang asing ingin belajar bahasa Indonesia, yaitu lokasi geografis yang strategis, destinasi wisata menarik, kekayaan alam yang melimpah, keanekaragaman budaya dan bahasa, serta perusahaan asing yang menetap dan berinvestasi di Indonesia. Pada era digital saat ini, terdapat banyak kemudahan yang membantu kita untuk mendapatkan atau menyebarkan informasi dengan cepat sehingga proses untuk memperkenalkan budaya jauh lebih mudah. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui industri kreatif.
Dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara maju dan berkembang semakin tertarik pada industri kreatif. Industri kreatif adalah industri yang didasarkan pada keterampilan individu, yang dapat berasal dari bakat atau pelatihan jangka panjang (Poerwanto, 2020). Industri ini menghasilkan pemanfaatan kreativitas, keterampilan, dan bakat individu untuk menciptakan lapangan kerja dan kesejahteraan melalui pemanfaatan sumber daya kreatif. Industri kreatif merupakan bagian integral dari ekonomi kreatif.
Konsep ekonomi kreatif mengeklaim bahwa kreativitas dan pengetahuan adalah kekuatan ekonomi yang paling penting. Jumlah negara yang menerapkan industri kreatif telah meningkat secara signifikan dan memberikan stabilitas yang lebih besar untuk masa depan. Ide-ide industri kreatif telah masuk ke dalam agenda kebijakan, baik di negara maju maupun berkembang. Sumber daya yang digunakan tidak hanya mutakhir, tetapi juga tak terbatas, seperti ide, talenta, dan kreativitas adalah tujuan utama ekonomi kreatif. Film dan musik merupakan bentuk ekonomi kreatif yang dapat digunakan sebagai media perluasan penggunaan bahasa Indonesia secara global.
Film dan musik, sebagai bentuk seni yang memiliki daya tarik universal, menawarkan jalur potensial untuk mengenalkan bahasa dan budaya Indonesia ke dunia internasional. Penggunaan bahasa Indonesia dalam perfilman dan musik/lagu yang dirilis secara internasional memiliki dampak yang signifikan, meskipun masih dalam tahap pengembangan. Beberapa tahun terakhir, terdapat peningkatan dalam pengakuan dan apresiasi masyarakat dunia terhadap karya-karya kreatif dari Indonesia, khususnya film dan musik/lagu. Hal ini menunjukkan bahwa karya kreatif yang menggunakan bahasa Indonesia dapat menjangkau audiens lebih luas dan harus diakui sebagai upaya percepatan internasionalisasi bahasa Indonesia.
Patut diketahui bahwa sejumlah film Indonesia telah mendapatkan perhatian internasional dan bahkan penghargaan di berbagai festival film bergengsi. Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babak dan The Raid adalah contoh karya yang berhasil menembus pasar internasional. Penggunaan bahasa Indonesia dalam film-film ini tidak hanya memperkenalkan budaya dan cerita lokal kepada penonton global, tetapi juga memperlihatkan kekayaan linguistik milik Indonesia. Dialog dalam bahasa Indonesia memberikan nuansa autentik dan membantu penonton merasakan keaslian budaya Indonesia.
Selain itu, kehadiran film-film Indonesia di platform siaran langsung internasional seperti Netflix juga memperluas jangkauan penonton di seluruh dunia. Adanya sulih teks dalam berbagai bahasa tanpa menghilangkan esensi dari penggunaan bahasa Indonesia, film-film ini dapat dinikmati oleh penonton dari berbagai belahan dunia. Hal tersebut memperlihatkan bahwa bahasa Indonesia dapat diakses dan dipahami oleh audiens internasional.
Di dunia musik, artis-artis Indonesia juga mulai merambah pasar internasional dengan lagu-lagu yang dirilis dalam bahasa Indonesia. Misalnya, Rich Brian, penyanyi dan rapper Indonesia, yang telah meraih popularitas di kancah musik global, sering menyisipkan lirik bahasa Indonesia dalam lagunya. Hal ini membantu memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia kepada para penggemarnya yang berasal dari berbagai negara. Selain itu, kolaborasi antara musisi Indonesia dengan artis internasional semakin memperkuat potensi bahasa Indonesia di industri musik global. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari banyaknya platform musik baru yang menawarkan kepada musisi kesempatan untuk menghasilkan karya mereka. Menurut Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia 2023/2024, peningkatan jumlah siaran langsung musik di berbagai platform sejumlah 90,6% dari pendapatan subsektor musik mencapai 75,4 juta dolar.
Lagu-lagu berbahasa Indonesia yang dirilis di platform musik digital, seperti Spotify dan Apple Music dapat diakses oleh pendengar dari seluruh dunia. Hadirnya fitur lirik dan terjemahan membuat pendengar dapat memahami makna lagu tersebut. Meskipun tidak fasih berbahasa Indonesia, banyak di antara mereka yang menyanyikan lagu berbahasa Indonesia. Hal tersebut memungkinkan bahasa Indonesia untuk menyentuh hati dan pikiran pendengar dari latar belakang budaya yang berbeda. Menariknya lagi, subsektor musik juga diprediksi terus berlanjut sepanjang 2024. Pasalnya, banyak musisi dari berbagai daerah di Indonesia kembali merilis musik menggunakan bahasa Indonesia, bahkan menggunakan bahasa-bahasa daerah yang dapat menjadi daya tarik dan keunikan tersendiri.
Selain itu, promosi bahasa Indonesia ini juga dilakukan dari luar Indonesia, misalnya Korea Selatan. Dunia harus mengakui bahwa industri hiburan Korea Selatan saat ini berkembang sangat pesat dan memiliki arti yang sangat penting. Penggunaan bahasa Indonesia sebagai sulih teks dalam beberapa film atau drama populernya juga menjadi nilai tambah bagi bahasa Indonesia. Selain itu, guna menarik pasar Indonesia yang sangat potensial, terdapat tren penyanyi Korea yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai bagian dari lirik lagu mereka. Tren ini tentunya juga akan mempercepat gerakan internasionalisasi bahasa Indonesia.
Tantangan terbesar dalam penyebaran bahasa Indonesia pada industri kreatif saat ini adalah sumber daya manusia (SDM). Harus diakui bahwa masih banyak generasi muda kurang mengapresiasi film dan lagu berbahasa Indonesia. Pada umumnya, masyarakat menganggap film/musik yang berbahasa Indonesia kampungan dan ketinggalan zaman. Perspektif ini tentunya sungguh sangat menyedihkan. Mereka cenderung mengidolakan film/musik yang menggunakan bahasa asing, misalnya Korea. Demam K-Pop terjadi di mana-mana, para remaja bahkan memiliki idola para artis K-Pop dan sangat mengelu-elukannya. Tidak jarang, mereka bertengkar karena saling membanggakan idolanya masing-masing sehingga menghujat idola yang lain. Kebiasaan ini tentu saja akan mengganggu hubungan sosial di antara mereka. Selain itu, fenomena ini tentu dapat mengurangi rasa cinta dan bangga pada produk dalam negeri, termasuk kebanggaan dan kecintaan pada bahasa sebagai alat komunikasi yang digunakan di film dan musik.
Minimnya kebijakan dan program pemerintah yang secara khusus mendorong internasionalisasi bahasa Indonesia melalui industri kreatif juga menjadi tantangan tersendiri. Kurangnya dukungan infrastruktur yang memadai, baik secara teknologi maupun pendanaan juga menghambat para seniman bisa berkreasi di industri kreatif saat ini. Kolaborasi antara pemerintah, industriawan, akademisi, dan masyarakat untuk mewujudkan ekosistem kondusif bagi internasionalisasi bahasa Indonesia sangat diperlukan. Hal ini bisa menjadi harapan baru bagi penginternasionalan bahasa kita.
Langkah kecil yang dapat kami lakukan sebagai Duta Bahasa adalah mengapresiasi karya-karya terbaik bangsa dalam dunia film maupun musik dengan selalu mempromosikan, menonton, dan mendengarkan sebagai bentuk rasa bangga terhadap karya yang telah dibuat. Kami juga selalu memanfaatkan media sosial sebagai platform untuk mendukung ekonomi kreatif dengan selalu memakai lagu berbahasa Indonesia di setiap unggahan cerita sebagai pelengkap dari kegiatan yang kami lakukan. Bagi generasi muda, sudah saatnya kita bergerak dengan langkah kecil yang pasti untuk menjadi pelopor penginternasionalan bahasa Indonesia menuju kancah internasional dengan membuat konten berbahasa Indonesia, membuat komunitas bahasa di kampus-kampus, mengikuti pertukaran pelajar ke luar negeri, dan tidak lupa selalu menggunakan dunia digital dan aplikasi untuk memperkenalkannya kepada banyak orang. Dengan demikian, bahasa Indonesia akan semakin dikenal oleh penutur asing.
Secara keseluruhan, meskipun masih banyak tantangan, penggunaan bahasa Indonesia dalam dunia perfilman dan lagu internasional menunjukkan bahwa bahasa ini memiliki potensi besar untuk menjadi bagian penting dalam komunikasi global. Melalui karya-karya kreatif, bahasa Indonesia tidak hanya mempromosikan identitas dan budaya Indonesia, tetapi juga memperkaya keragaman linguistik di dunia internasional. Hal ini merupakan langkah positif dalam meningkatkan apresiasi terhadap bahasa Indonesia dan memperkuat posisi Indonesia di peta budaya global.
“Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia.” Presiden pertama, Ir. Soekarno, pernah dengan membara menyampaikan hal itu. Begitu yakin Soekarno terhadap kekuatan pemuda sehingga kita sebagai generasi penerusnya harus lebih menggelora dalam menginternasionalkan bahasa persatuan kita, bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ida Widia, H. F., 2020. Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing: Minat Penutur Asing dan Komunikasi Antarbudaya. Seminar Internasional Riksa Bahasa XIV.
Poerwanto, Y. S., 2020. Revolusi Industri 4.0: Googelisasi Industri Pariwisata dan Industri Kreatif. Journal of Tourism and Creativity.