Berita

BAHAN BACAAN BERMUTU: CAPAIAN PRODUK PENERJEMAHAN BBPSU

Kelompok Kepakaran Layanan Profesional (KKLP) Penerjemahan, Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara (BBPSU), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melaksanakan kegiatan Sosialisasi Produk Penerjemahan di Hotel JW Marriott, Medan pada Senin, 27 November 2023. Kegiatan ini melibatkan 52 peserta yang berasal dari komunitas literasi, guru dan siswa kelas rendah (kelas 1—3) sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah negeri maupun swasta, serta Duta Bahasa Sumatera Utara. Keseluruhan peserta berasal dari Kota Medan, Binjai, dan Deliserdang.

Sosialisasi ini merupakan kegiatan tahap akhir dari beberapa rangkaian kerja yang sudah dimulai sejak awal tahun. Adapun produk yang diluncurkan sebanyak 70 produk yang berasal dari karya 10 orang pemenang Sayembara Menulis Cerita Anak Dwibahasa; hasil Bimtek Penerjemahan Cerita Anak; penerjemahan Naskah Budaya Bahasa Daerah; dan hasil Bimtek Juru Bahasa Isyarat. Produk-produk penerjemahan ini merupakan bagian dari ikhtiar Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara dalam mendukung pemajuan Gerakan Literasi Nasional yang diimplementasikan melalui penerbitan buku bacaan bermutu.

Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya literasi pada elemen pendidikan yang meliputi keluarga, sekolah, serta masyarakat. Dengan pelibatan seluruh elemen ini, diharapkan dapat mendongkrak daya baca anak bangsa khususnya pada tingkat sekolah dasar. Keseluruhan produk ini merupakan representasi dari kearifan lokal Sumatera Utara, untuk itu diharapkan dapat mendorong penguatan pendidikan karakter sebagai ruh dan fondasi pendidikan.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Hidayat Widiyanto dalam acara pembukaan kegiatan mengharapkan agar produk penerjemahan ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kecakapan literasi di lingkungan sekolah dan rumah.

Selain penyampaian materi mengenai Peran BBPSU dalam Meningkatkan Literasi di Sumatera Utara dan Sosialisasi Produk Penerjemahan BBPSU yang masing-masing disampaikan oleh Hidayat Widiyanto, M.Pd. dan Yolferi, M.Hum. untuk penguatan kepada komunitas literasi dan para guru, sosialisasi ini juga melibatkan para siswa secara langsung untuk mempraktikkan membaca nyaring, menceritakan kembali, serta memberi tanggapan terhadap buku-buku yang diluncurkan. Semuanya dikemas dalam konsep “permainan” yang seru agar para siswa dapat bahagia mengikuti kegiatan. Kegiatan diakhiri dengan pembagian buku-buku produk Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023 untuk menambah koleksi perpustakaan sekolah maupun  komunitas literasi. (Lap. Chai)

FESTIVAL TUNAS BAHASA IBU TINGKAT PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2023

Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara (BBPSU), Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Sumatera Utara pada Selasa—Kamis, 14—16 November 2023 di Asrama Haji Medan.

Festival ini diikuti oleh 140 pelajar tingkat SD dan SMP sederajat dari 10 kabupaten/kota di Sumatera Utara. Seluruh siswa menampilkan kepiawaiannya dalam berbahasa daerah dengan 7 jenis metari, yaitu membaca dan menulis aksara daerah, menulis dan membaca cerpen, membaca dan menulis puisi/sajak, mendongeng, berpidato, bernyanyi/tembang tradisi, dan berkomedi tunggal dengan berbahasa daerah Melayu dialek Panai, Melayu dialek Asahan, Melayu dialek Langkat, Batak dialek Angkola, serta Batak dialek Toba.

Kepala BBPSU, Hidayat Widiyanto, M.Pd. dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, dan provinsi. Sebelum sampai pada tahap ini, seluruh peserta telah mengikuti FTBI tingkat kabupaten.

Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbudristek, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Kakanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Kepala Dinas Pendidikan dari 9 kabupaten/kota, budayawan, tokoh adat, sastrawan, hingga masyarakat.

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra Kemdikbudristek, Dr. Muhammad Abdul Khak menyampaikan bahwa lingkungan keluarga (rumah tangga) adalah tempat bahasa daerah hidup. “Jika rumah tangga sudah tidak menggunakan bahasa daerah, maka dikhawatirkan bahasa daerah dapat tergerus”, tuturnya.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang diwakili oleh Kabid Pembinaan SMK, Dr. Suhendri M.A. menyampaikan bahwa FTBI ini sangat baik untuk kelangsungan hidup bahasa daerah karena bahasa merupakan suatu kekayaan yang harus tetap dijaga. “Semoga kegiatan FTBI tingkat Provinsi Sumatera Utara ini memberikan manfaat yang luar biasa dan kecintaan anak-anak terhadap bahasa ibunya tetap terjaga dari masa ke masa”, pungkasnya.

Festival Tunas Bahasa Ibu menjadi momen bahagia bagi anak-anak untuk menunjukkan kecintaan mereka terhadap bahasa daerahnya dan sebagai upaya merawat bahasa daerah melalui cara-cara yang kreatif dengan konsep merdeka belajar.

FTBI 2023: Melahirkan Penjaga Bahasa di Sumatra Utara

Medan, 16 November 2023 – Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar episode ke-17: Revitalisasi Bahasa Daerah, terus digaungkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Kali ini, melalui Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara dengan mengadakan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2023 pada 15 November 2023, bertempat di Asrama Haji Embarkasi Medan, Sumatra Utara.

FTBI Provinsi Sumatra Utara dihadiri undangan dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumatera Utara, para Kepala Dinas Pendidikan dari sepuluh kabupaten/kota, beserta jajaran, para budayawan, tokoh adat, sastrawan, orang tua dan pemangku kepentingan lainnya. Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Kemendikbudristek, turut hadir mewakili Kepala Badan Bahasa.

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muh. Abdul Khak, mengatakan dalam sambutannya, bahwa sejarah Bahasa Ibu diperkenalkan pada tanggal 17 November 1999 oleh UNESCO. Pada saat itu, UNESCO menetapkan bahwa 21 Februari menjadi Hari Bahasa Ibu Internasional. Hari Bahasa Ibu Internasionl tercipta dikarenakan suatu peristiwa bahasa di suatu negara yang menjadi terpecah menjadi dua, yaitu Pakistan dan Bangladesh.

Selanjutnya, Muh. Abdul Khak menambahkan bahwa bahasa sudah menjadi sebuah ideologi dan perlu untuk direvitalisasi agar tetap hidup dan tidak punah. “Sama halnya dengan bahasa daerah di Indonesia supaya tetap hidup hingga keturunan-keturunan selanjutnya,” ucapnya di Medan, Rabu (15/11). Ia juga menghimbau masyarakat untuk mempertahankan bahasa daerah mulai dari lingkungan rumah sebagai ‘benteng’ awal untuk mempertahankan bahasa daerah.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Hidayat Widiyanto, mengungkapkan bahwa bahasa daerah punah karena para penutur mudanya tidak lagi menggunakan bahasa tersebut. Begitu juga para orang tua tidak lagi mewariskan bahasa tersebut kepada anak-anaknya. “Untuk itu, bahasa daerah harus dipakai secara meluas, terutama oleh para penutur muda. Itu prinsip revitalisasi yang tepat guna,” tegasnya.

Di Provinsi Sumatra Utara saat ini telah dilakukan revitalisasi bahasa Melayu dialek Panai di Kabupaten Labuhan Batu, bahasa Melayu dialek Sorkam di Kabupaten Tapanuli Tengah, bahasa Batak dialek Mandailing-Angkola di Kota Padangsidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Padang Lawas Utara. Kelima kabupaten/kota ini sudah sejak 2022 telah melakukan revitalisasi bahasa daerahnya.

“Pada 2023 ini kami mengajak Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat untuk bahasa Melayu dialek Langkat, Kabupaten Asahan untuk bahasa Melayu dialek Asahan/Tanjungbalai, dan Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Humbang Hasundutan, dan Kabupaten Samosir untuk bahasa Batak dialek Toba. Taihun depan, jumlah bahasa dan jumlah kabupaten akan ditambah dengan kerja sama bersama pemerintah daerah kabupaten/kota lainnya,” jelas Hidayat Widiyanto.

Dukungan Pemerintah Sumatra Utara

Kepala Bidang Pembinaan SMK, Suhendri, berharap di tahun 2024 yang akan datang, peserta FTBI tidak hanya berasal dari siswa/siswi baik tingkat SD maupun SMP saja melainkan juga tingkat SMA/MA maupun SMK. Menurutnya, para peserta merupakan penjaga bahasa di Sumatra Utara.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, Ahmad Qosbi, menyampaikan bahwa bahasa daerah merupakan kekayaan bangsa milik Indonesia, maka dari itu Kementerian Agama (Kemenag) juga memberikan satu program moderasi beragama yang di dalamnya termasuk FTBI. Inti dari moderasi beragama mengacu pada empat indikator, yaitu cinta terhadap bangsa dan tanah air, toleransi, anti kekerasan, serta menerima dan menghargai budaya maupun adat istiadat lokal.

Kegiatan revitalisasi bahasa daerah di Provinsi Sumatra Utara telah melibatkan 251 guru utama yang disebut guru master. Pada 12—15 Juni 2023 dan 19—22 Juni 2023 seluruh guru utama ini telah mendapat pelatihan intensif dalam bentuk Traning of Trainer (ToT) oleh instruktur selama kurang lebih seminggu. Para guru utama yang dilatih, dipilih dari kabupaten-kabupaten yang bahasanya direvitalisasi.

Para guru utama yang telah dilatih ini, lalu mengimbaskan pengetahuan yang didapatnya ke guru-guru sejawat. Setelah itu, guru sejawat yang telah mendapat pengimbasan dari guru utama ini, melakukan pengimbasan lagi ke siswa dalam bentuk pelatihan berbasis sekolah.

Tercatat, ada sejumlah 2.380 guru sejawat yang dilibatkan dan 30.404 siswa yang terdiri atas 7.129 siswa SD dan 23.275 siswa SMP sederajat yang terlibat dalam pembelajaran ini. Selain guru sejawat dan siswa, kegiatan revitalisasi bahasa daerah ini juga melibatkan para pemangku kepentingan. Ada 10 Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten/Kota yang mendukung revitalisasi pada tahun 2023. FTBI tingkat Provinsi ini menghadirkan 140 penampil dari 10 kabupaten/kota. Selain itu, acara ini juga melibatkan akademisi, tokoh adat, pakar, dan maestro budaya setempat pada prosesnya sampai pada tahap ini.

Siaran Pers
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor: 640/sipers/A6/XI/2023

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id
#MerdekaBelajar

Inovasi Produk Berbasis Bahasa Daerah Karya Anak Muda Sumatera Utara

Medan, 31 Oktober 2023—Duta Bahasa Sumatera Utara bersama Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan pameran bertajuk “Niaga Bahasa: Pemberdayaan Bahasa Daerah dalam Produk Ekonomi Kreatif” di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan Festival Budaya Melayu III yang diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Melayu FIB USU. Niaga Bahasa ini diikuti oleh generasi muda berusia 18—25 tahun yang memiliki minat di bidang kewirausahaan dan desain grafis.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Hidayat Widiyanto, menyampaikan bahwa produk yang dihasilkan oleh para peserta sangat baik. Sebelumnya, para peserta diberikan pemahaman mengenai eksistensi bahasa daerah, peran bahasa daerah dalam bidang industi kreatif serta peluang bahasa daerah dalam niaga dan pelatihan desain grafis pada tanggal 14—15 Oktober 2023 di Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara.

“Harapan besar bahwa para peserta makin memahami potensi bahasa daerah yang dijadikan sebagai peluang usaha dan terlibat dalam pelestarian bahasa daerah melalui niaga bahasa dengan cara-cara yang kreatif”, ucap Hidayat saat membuka kegiatan Niaga Bahasa pada Minggu, 15 Oktober 2023.

Pameran Niaga bahasa yang merupakan krida Duta Bahasa terakhir dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari rangkaian kegiatan yang dimulai pada 14—15 Oktober 2023. Para peserta dibekali pemahaman tentang bahasa daerah dan peluangnya di dalam ekonomi kreatif secara daring. Peserta sangat antusias terlihat dari sesi diskusi yang dibawakan oleh Wartono, S.S. selaku pembina Duta Bahasa Sumatera Utara. Tidak hanya itu, hari berikutnya para peserta juga dibekali pelatihan desain grafis dari Praktisi Editor Visual, Rizki Mitra Hamdani, S.I.Kom. Peserta diajarkan untuk membuat sebuah logo yang memiliki unsur bahasa daerah yang dapat dijadikan nilai jual di industri kreatif. 

Selain terkait hal penyuntingan dan desain grafis, beberapa poin dari pelatihan desain grafis ini adalah teknis menggunakan aplikasi Canva sebagai media desain, dan menentukan produk yang cocok sesuai desain yang dibuat. Diskusi antara pemateri dan peserta menghasilkan logo-logo yang menarik dan bagus. Di akhir kegiatan, seluruh karya peserta akan diseleksi dan akan ditindaklnjuti menjadi produk ekonomi kreatif dalam Pameran Niaga Bahasa.

Selain menarik perhatian pengunjung dari berbagai kalangan, pameran Niaga Bahasa ini turut menarik perhatian dari dosen dan pegawai di Fakultas Ilmu Budaya USU. Salah satu dosen dari program studi sastra Melayu mengatakan bahwa beliau sangat mengapresiasi ide serta inovasi yang dibuat oleh Duta Bahasa Sumatera Utara untuk menyebarluaskan bahasa daerah dan memberi pemahaman bahwa bahasa daerah memiliki nilai jual dalam industri kreatif.

“Produk-produk yang dihasilkan sangat menarik karena menampilkan bahasa daerah yang ada di Sumatera Utara”, pungkas Dra. Mardiah Mawar Kembaren, Kepala Program Studi Sastra Melayu.

Desain peserta terbaik ditampilkan dalam produk-produk pameran berupa kaus, tas jinjing, tas serut, Bucket hat, tumbler, dan mug. Seluruh produk mendapatkan umpan balik positif dari para pengunjung pameran.

Peserta dengan karya terbaik

BENGKEL APRESIASI SASTRA PANTUN KARO (NDUNG-NDUNGEN) BAGI SISWA SMP DI KABUPATEN KARO

Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara melaksanakan kegiatan Bengkel Apresiasi Sastra Pantun Karo (Ndung-Ndungen) yang diikuti oleh siswa SMP negeri dan swasta di Kabupaten Karo pada Rabu—Jumat, 12—14 Juli 2023 yang diadakan di Hotel Sinabung, Berastagi. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas dalam pelestarian bahasa daerah.

Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu unit pelaksana Teknis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang memiliki tugas untuk mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra. Dalam hal melaksanakan kegiatan Bengkel Apresiasi Sastra Pantun Karo (Ndung-Ndungen), merupakan salah satu kegiatan prioritas dalam melaksanakan pelindungan bahasa daerah.

Sastra Pantun Karo merupakan salah satu bagian dari Ndung-Ndungen yang memiliki banyak cabang sastra lainnya. Ndung-Ndungen ini, dahulu digunakan dalam memberikan nasihat- nasihat kepada orang lain, dipercaya dengan Ndung-Ndungen ini dapat diterima oleh masyarakat karena penerapan ini sesuai dengan kehidupan sehari-hari masyrakat Karo.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Hidayat Widiyanto, M.Pd., mengatakan bahwa Bengkel Apresiasi Sastra Pantun Karo (Ndung-Ndungen) ini termasuk dalam kegiatan pelindungan bahasa daerah dan peningkatan literasi yang merupakan program prioritas Badan Bahasa tahun ini.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Bidang Pembinaan SMP, Irwan Ganti, S.Pd., M.I.P. yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Karo. Dalam acara tersebut, Irwan menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan semangat para siswa dalam melestarikan sastra Karo, khususnya pantun Karo (Ndung-Ndungen), yang pada saat ini sudah hampir hilang. Dahulu hal yang serupa pernah ada, yaitu Turi-Turin yang merupakan penyampaian nasihat melalui cerita, seolah-olah cerita yang disampaikan itu nyata sehingga nasihat yang disampaikan mampu diserap oleh orang yang mendengarnya.

Irwan juga menyampaikan harapan semoga Ndung-Ndungen dan Turi-turin ini mampu dilestarikan dan diwariskan ke generasi selanjutnya. Berikutnya, ia juga berterima kasih kepada Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara dan bangga atas pelaksanaan kegiatan ini.

Seluruh peserta juga dibekali materi oleh narasumber, yaitu Sahril, Hasan Al Banna, Simpei Sinulingga, dan Jepta Saputra Bangun. Peserta dibekali materi tentang mengenal pantun, kreatif bermain kata dan rima, mengenal pantun Karo, dan memamerkan seni pertunjukan sastra lisan Karo. Kegiatan ini diikuti oleh 32 siswa SMP dan 8 guru pendamping di Kabupaten Karo dengan pemberian pembelajaran dan pengalaman yang menarik bagi para siswa, khususnya dalam melestarikan bahasa Karo. Para siswa juga sangat senang dan bahagia dalam mengikuti acara ini.

Sabtu Pagi Bersama Gubsu

MEDAN – Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023 telah sukses dilaksanakan. Duta Bahasa Sumut terpilih dan Ikadubas Sumut sedang melaksanakan persiapan menuju Pemilihan Duta Bahasa Nasional (Pildubasnas) yang akan digelar di Jakarta. Salah satu usaha untuk meraih hasil yang maksimal, Duta Bahasa Sumut membutuhkan penguatan oleh pemangku kepentingan, pejabat daerah, dan para mitra.

Sabtu (15/7) pagi di Rumah Dinas Gubernur, Duta Bahasa Sumatera Utara bertemu dengan Gubernur Sumatera Utara, Letjen TNI (Purn) H. Edy Rahmayadi dan Ketua TP PKK Prov. Sumut Hj. Nawal Edy Rahmayadi. Dalam audiensi ini, Gubsu dan istri didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara, Ibu Dwi Endah Purwanti.

Pertemuan yang berlangsung santai dan hangat ini menjadi penguat dan penyemangat Dubas Sumut yang akan mewakili Sumatera Utara. Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Hidayat Widiyanto, yang mendampingi Dubas Sumut mengucapkan terima kasih dan menegaskan dukungan untuk kemajuan program literasi yang dilakukan Provinsi Sumatera Utara.

Sambil bercengkerama dengan keluarga, Gubsu dan istri memberikan penguatan moral yang sangat penting bahwa Dubas Sumut harus membawa dan menjaga nama baik Sumatera Utara. Gubsu juga mengingatkan Dubas Sumut agar menjadi generasi muda yang berpikir cerdas dan bertindak bijak.

Duta Bahasa Utama Sumatera Utara 2023 juga menyampaikan program kerja (krida) yang akan dipresentasikan di Jakarta. Krida yang akan dibawa mengusung tema revitalisasi bahasa daerah (Batak Toba) melalui penguatan literasi. Selain itu, sebagai representasi Sumut, Dubas Sumut juga akan mengenakan pakaian adat Simalungun dalam Pildubasnas nanti.

“Terima kasih banyak atas dukungan dari Pemprovsu untuk perwakilan Sumatera Utara dalam Pildubasnas nanti. Semoga kita bisa memberikan yang terbaik.” Pungkas Hidayat sembari menutup audiensi tersebut. (rzq)

BERSAMA BBPSU, UNPRI RENCANAKAN UKBI ADAPTIF MERDEKA MASSAL

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara (BBPSU), Hidayat Widiyanto, M.Pd., bersama Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) UKBI BBPSU melakukan audiensi dan koordinasi teknis pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan pada Senin, 10 Juli 2023. Hidayat dan tim disambut baik oleh Dekan FKIP Unpri, Dian Syahfitri, M.Hum., yang didampingi Sartika Sari, M.Hum. dan Esra Perangin-Angin, M.Pd. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari permohonan kerja sama Unpri kepada BBPSU terkait dengan pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka secara massal.

Dalam kesempatan ini, Dian menyampaikan maksud kerja sama yang ditawarkan kepada BBPSU, yaitu akan dilaksanakannya UKBI Adaptif Merdeka berbayar yang diikuti sebanyak seribu peserta di Unpri. Seribu peserta tersebut nantinya sebagian besar merupakan mahasiswa FKIP, sedangkan sisanya adalah mahasiswa dari berbagai fakultas di Unpri.

Koordinator KKLP UKBI BBPSU, Imran, M.Hum., menjelaskan mekanisme yang harus dijalani Unpri ketika akan melaksanakan UKBI Adaptif Merdeka massal ini. Pihak Unpri harus mendata peserta dan mengirimkan data tersebut kepada pihak BBPSU untuk mempermudah pendaftaran peuji secara kolektif. Untuk teknis pelaksanaannya, ujian dapat dilangsungkan dalam dua sesi dengan jumlah peserta sebanyak 500 orang per sesi. Sebelum pertemuan diakhiri, Hidayat menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak Unpri. Atas nama BBPSU, Hidayat sangat mendukung upaya Unpri dan berharap UKBI Adaptif Merdeka secara massal yang telah direncanakan tersebut dapat terlaksana dengan baik. Pertemuan diakhiri dengan penyerahan cendera mata dan foto bersama.

SEMINAR BIPA “STRATEGI DAN PERAN PENGAJAR BIPA DALAM PENGINTERNASIONALAN BAHASA INDONESIA”

Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara melaksanakan seminar BIPA pada 5 Juli 2023 di Hotel J.W. Marriott, Medan. Seminar bertopik “Strategi dan Peran Pengajar BIPA dalam Penginternasionalan Bahasa Indonesia”. Kegiatan ini merupakan bagian dari tugas lembaga dalam rangka mengawal regulasi, koordinasi, dan fasilitasi ke-Bipa-an khususnya di wilayah Sumatera Utara. Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu unit pelaksana Teknis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa yang memiliki tugas untuk mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra serta meningkatkan status bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Peningkatan status bahasa Indonesia ini menjadi satu dari tiga program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) mempunyai peran penting dan strategis dalam memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat internasional. Berbagai upaya strategis telah dilakukan untuk meningkatkan jati diri dan martabat bangsa Indonesia serta menjadikan bahasa Indonesia sebagai kebanggaan bagi penutur asing di luar negeri. Antusiasme warga dunia untuk mempelajari Bahasa Indonesia semakin terlihat dari Program BIPA.

Sampai akhir tahun 2022, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek telah memfasilitasi lembaga penyelenggara program BIPA sebanyak 185 lembaga di 52 negara dengan total 150.290 pemelajar dan 307 penugasan pengajar. Angka tersebut menjadi bukti bahwa minat warga asing terhadap bahasa Indonesia terus meningkat di berbagai belahan dunia. Capaian tersebut tidak terlepas dari hasil koordinasi antara Badan Bahasa dan berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Badan Bahasa melalui Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara sebagai unit pelaksana teknis melaksanakan koordinasi penyusunan kebijakan di bidang bahasa dan sastra perlu memastikan adanya partisipasi publik dalam pelaksanaan kebijakan tersebut. Hal tersebut sangat penting karena masyarakat sebagai subjek dan pelaku kebahasaan memiliki pengalaman dan pemahaman yang unik tentang bahasa dan kebutuhan bahasa mereka, termasuk bagaimana bahasa itu dikelola untuk dibawa ke ranah global. Untuk itu, diperlukan berbagai ikhtiar untuk mewujudkannya.

Pelayanan profesional program BIPA bagi lembaga di wilayah Unit Pelaksana Teknis (UPT) balai/kantor bahasa di Indonesia dapat dilaksanakan melalui tiga model kegiatan, yaitu bimbingan teknis, forum ilmiah, dan pemasyarakatan. Pemfokusan layanan profesional program BIPA di wilayah kerja UPT melalui tiga model kegiatan tersebut bertujuan memprioritaskan peran balai/kantor bahasa sebagai pengelola kegiatan koordinasi dan fasilitasi pengembangan program BIPA di dalam negeri. Berdasarkan kondisi yang dipaparkan di atas, perlu adanya forum ilmiah keBIPA-an yang dilaksanakan melalui fasilitasi penyelenggaraan seminar ilmiah ke-BIPA-an di Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan seminar ini merupakan rangkaian kegiatan fasilitasi lembaga penyelenggara BIPA yang diawali bimbingan teknis peningkatan kompetensi pengajar BIPA Sumatera Utara pada tanggal 20—21 Februari 2023. Sebagai tindak lanjut seminar ini akan dilakukan kooordinasi antarlembaga yang melibatkan lembaga penyelenggara BIPA, pegiat dan pengajar BIPA, pemerintah daerah, dan Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara.

Seminar BIPA pada hari ini mengangkat topik “Strategi dan Peran Pengajar Bipa dalam Penginternasionalan Bahasa Indonesia” yang diikuti 100 peserta dari perwakilan berbagai lembaga BIPA, kampus perguruan tinggi, pengajar dan pegiat BIPA, para mahasiswa pemelajar BIPA, dan mahasiswa Indonesia yang telah mendapat mata kuliah ke-BIPA-an. Seminar ini menghadirkan narasumber dari berbagai pemangku kepentingan; yaitu Pemerintah Provinsi Sumatera Utara yang diwakili oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, Dr. H. Agus Tripriyono, Koordinator Kerja Sama APPBIPA Pusat, Ibu Paulina Chandrasari Kusuma, M. Hum., dan Pengajar dari UN Migration Indonesia Internasioanl Migration Organization, Ibu Nurul Nayla Azmi Dalimunthe, M.Si.

Diharapkan forum ilmiah ini dapat menjadi pertemuan ilmiah dalam menampung ide dan pikiran baru sebagai upaya untuk mempercepat partisipasi publik dalam penginternasionalan bahasa Indonesia. Misi ini harus diperkuat oleh semua pemangku kepentingan karena telah diamanatkan dalam Pasal 44 UU RI No. 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan “Pemerintah meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan.

Malam Puncak Pemilihan Duta Bahasa Sumatera Utara 2023

Malam Puncak Pemilihan Duta Bahasa Sumatera Utara 2023 telah berlangsung pada tanggal 9 Juni 2023 mulai pukul 19.30 s.d. 23.30. Malam puncak ini adalah titik akhir dari proses pemilihan Duta Bahasa Sumatera Utara tahun 2023. 20 finalis yang berpartisipasi tentunya akan menjadi bagian penting sebagai mitra Balai Bahasa Sumatera Utara. Duta Bahasa dibentuk dengan tujuan untuk mengajak generasi muda untuk berkiprah di masyarakat dalam pengembangan dan pembinaan bahasa. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan ini telah diinisiasi sejak tahun 2006 dan telah menghasilkan sejumlah Duta Bahasa yang menjadi mitra masyarakat dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di masyarakat, khususnya di Sumatera Utara.

Proses panjang telah dilalui 20 finalis yang tampil di malam puncak sejak pendaftaran sampai malam puncak Pemilihan Duta Bahasa Sumatera Utara Tahun 2023. Tahapan-tahapan tersebut adalah

1. Tahapan Pendaftaran Pildubas 6 Feb–11 Mar 2023 (terhimpun 245 peserta yang mewakili hampir semua kab/kota di Sumut).

2. Tahapan Seleksi

a. Seleksi Administrasi 16 Mar 2023 menghasilkan 198 peserta yang lulus

    seleksi.

b. Seleksi Wawancara 27–30 Mar 2023 diikuti 198 peserta untuk menghasilkan

   60 peserta yang lulus seleksi.

c. Seleksi Akhir 2–4 Mei 2023 diikuti 60 peserta dan menghasilkan 20 finalis.

3. Pengumuman seleksi akhir 6 Mei 2023 terpilih 20 finalis (10 Putra, 10 Putri)

4. Tahapan Final

a. Taklimat 1, 8 Mei 2023

b. Kelas daring 23–27 Mei 2023

c. Taklimat 2,  2–3 Mei 2023

d. Karantina 5–8 Juni 2023 di Balai Bahasa Sumatera Utara dan Hotel  

    LePolonia

e. Malam Puncak 9 Juni 2023.

Dalam tahap final yang dimulai dengan masa karantina tanggal 8 Mei 2023 peserta mendapat beberapa tugas krida seperti menyusun proposal dan melaksanakan krida kebahasaan, membuat video iklan kebahasaan, dan membuat video profil para finalis. Pelaksanaan krida dilakukan secara berpasangan dan hasilnya dipresentasikan dihadapan para juru pada masa karantina. Tema krida yang dilaksanakan mengusung tiga program prioritas Badan Bahasa yaitu penguatan literasi, pelestarian bahasa daerah, dan penginternasionalan bahasa Indonesia. Video iklan kebahasaan diunggah di kanal Youtube Balai Bahasa Sumatera Utara, sedangkan video profil diunggah di medsos Balai Bahasa Sumatear Utara.

Selanjutnya finalis juga mendapat materi secara daring dalam balutan kelas daring selama lima hari. Finalis dibekali materi-materi yang merupakan program kerja Badan Bahasa melalui Kelompok Kepakaran Layanan Profesional yang ada di Balai Bahasa Sumatera Utara seperti materi UKBI, BIPA, Literasi, Bahasa dan Hukum, Pelindungan dan Pemodernan Sastra, Kamus dan istilah, dan Penerjemahan. Pada tahapan karantina peserta juga mendapat materi yang menambah pengetahuan dan wawasan peserta berupa wicara publik, kesehatan mental, kelas menulis untuk kepentingan publikasi, mendongeng, membaca nyaring, teknik menjadi pewara, dan kerja sama tim. Yang tak kalah penting materi yang harus mereka kuasai adalah paparan krida duta bahasa yang telah mereka siapkan atau laksanakan. Selain itu, para duta bahasa juga diminta untuk menunjukkan bakat mereka. Oleh karena itu, kami melibatkan pakar, akademisi, praktisi, dan para pemangku kebijakan yang dapat memperlancar kegiatan ini.

Para finalis yang hadir mewakili berbagai universitas di Sumatera Utara, yaitu  USU, Unimed, UMA, UMSU, Uinsu, HKBP Nomensen, UIN Syahada Padangsidimpuan, dan ada juga yang telah menjadi ASN. Para finalis mewakili berbagai kota/kabupaten, yaitu Kota Tanjungbalai, Medan, Pematangsiantar, Gunungsitoli, Padangsidimpuan, Kabupaten Langkat, Deliserdang, Mandailingnatal, Padanglawas, Tapanuli Utara, Labuhanbatu Utara.

Pada Malam Puncak Pemilihan Duta Bahasa 2023 dipilih sepasang terbaik 1, 2, 3, 4, Duta Bahasa Berbakat, dan Duta Bahasa Favorit. Duta Bahasa Terbaik 1 akan mewakili Sumatera Utara dalam pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional yang biasanya akan dilaksanakan pada bulan Oktober. Setelah melalui proses pemilihan panjang diperoleh peraih predikat Duta Bahasa Sumatera Utara tahun 2023 sebagai berikut.

  • Terbaik I: M. Denny Effendy Tambusay (Langkat) dan Windy Niskya Rahmi Harefa (Gunungsitoli)
  • Terbaik II: Tupa Parulian Siburian (Medan) dan Elisabeth Grace Damanik (Medan)
  • Terbaik III: Melkisedek Morsa Abadi Nababan (Tapanuli Utara) dan Gita Puspita Sari (Padangsidimpuan)
  • Terbaik IV: Muhammad Alwi (Medan) dan Seilviani Pasaribu (Labuhanbatu Utara)
  • Duta Bahasa Berbakat: Junaidi Anggi Syahputra (Tanjungbalai)
  • Duta Bahasa Favorit: Zahra Salfizah Sinaga (Deliserdang)
Terbaik I: M. Denny Effendy Tambusay (Langkat) dan Windy Niskya Rahmi Harefa (Gunungsitoli

Seluruh rangkaian kegiatan telah terlaksana dengan baik. Kegiatan ini juga dapat dilihat di kanal Youtube Balai Bahasa Sumatera Utara dan pemberitaan di media massa di Sumatera Utara. Setelah malam puncak, 20 finalis akan terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan Balai Bahasa Sumatera Utara. Kesuksesan kegiatan ini tentu saja merupakan kerja sama semua panitia, peserta, penaja, pendukung, dan terutama orang tua dari keduapuluh finalis. Untuk itu panitia mengucapkan terima kasih kepada pemangku kepentingan di Sumatera Utara, seperti perguruan tinggi, dinas terkait, para narasumber, juri, dan panitia Pemilihan Duta Bahasa, serta semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam rangkaian pelaksanaan kegiatan pemilihan Duta Bahasa 2023 di Sumatera Utara.

Kegiatan ini tentu saja semakin meriah karena dukungan dari para penaja yang berpartisipasi, yaitu

1. BSP Gallery, 2. BSP Studio, 3. Emina, 4. MS Glow,  5. Jemari Kilat Photography, 6. Sanggar Ayu Dance, 7. Huta Tinggi , 8. Lajor Café, 9. Boesa Fashion, 10. Nutrihub Medan, 11. Todays 88 Parfume, 12. Manuproject Pro, 13. The Language Access, dan 14. Hancraft.

Proses panjang untuk memilih pemenang sudah selesai, tetapi tugas belum usai. Para finalis sudah siap mengemban amanah menjalankan tugas dan fungsi duta bahasa sebagai mitra Balai Bahasa.

SEBAR LUASKAN UKBI ADAPTIF MERDEKA, BBPSU GELAR SOSIALISASIDI KOTA GUNUNGSITOLI

Bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli, Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara (BBPSU) gelar Sosialisasi UKBI Adaptif Merdeka bagi Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Gunungsitoli. Kegiatan yang dihadiri sebanyak lima puluh peserta ini dilaksanakan di Hotel Soliga, pada Rabu, 5 April 2023. Selain kepala sekolah, peserta yang hadir juga meliputi operator dan guru bahasa Indonesia.

Didampingi Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Budieli Zebua, S.Pd., Kepala Dinas Pendidikan Kota Gunungsitoli, Yafet Krismatius Bu’ulolo. S.S.T.P., M.A.B., membuka secara resmi kegiatan sosialisasi ini. Atas nama pemerintah Kota Gunungsitoli, Yafet menyampaikan apresiasi dan sambutan baik kepada BBPSU. Pemerintah Kota Gunungsitoli akan mendukung secara penuh untuk menggiatkan UKBI Adaptif Merdeka. Menurutnya, program ini merupakan peluang yang berharga bagi masyarakat. Terlebih lagi, beberapa daerah di kecamatan di Kota Gunungsitoli masih banyak yang belum sepenuhnya tersentuh bahasa Indonesia. Beberapa kelompok masayarakat di daerah tersebut hanya menggunakan bahasa Nias dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, UKBI dapat menjadi layanan yang terstandar untuk mengukur kecakapan masyarakat di Kota Gunungsitoli dalam berbahasa Indonesia.

Mengamini hal tersebut, Kepala BBPSU, Hidayat Widiyanto, M.Pd., menjelaskan pentingnya bahasa Indonesia. “Bahasa Indonesia bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga jati diri bangsa dan bahasa persatuan,” jelasnya. Untuk itu, Hidayat memohon dukungan berupa komitmen dari para peserta untuk turut menyebarluaskan UKBI Adaptif Merdeka kepada khalayak, khususnya kepada siswa-siswi tingkat SMP di Kota Gunungsitoli. Hidayat berharap target sebanyak dua ribu peserta UKBI Adaptif Merdeka dari Kota Gunungsitoli dapat tercapai tahun ini. Kegiatan dilanjutkan dengan paparan mengenai mekanisme pelaksanaan UKBI Adaptif Merdeka yang disampaikan oleh Koordinator KKLP UKBI BBPSU, Imran, S.S. Setelah itu, peserta langsung melakukan pendaftaran dan melaksanakan UKBI pada pukul 13.00 s.d. selesai. Kegiatan ditutup dengan penyerahan cenderamata bagi sepuluh peuji dengan skor terbaik, serta penyampaian kesan dan pesan dari perwakilan peserta.

Scroll to Top