Medan, 31 Oktober 2023—Duta Bahasa Sumatera Utara bersama Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara menyelenggarakan pameran bertajuk “Niaga Bahasa: Pemberdayaan Bahasa Daerah dalam Produk Ekonomi Kreatif” di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara. Kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan Festival Budaya Melayu III yang diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Melayu FIB USU. Niaga Bahasa ini diikuti oleh generasi muda berusia 18—25 tahun yang memiliki minat di bidang kewirausahaan dan desain grafis.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Hidayat Widiyanto, menyampaikan bahwa produk yang dihasilkan oleh para peserta sangat baik. Sebelumnya, para peserta diberikan pemahaman mengenai eksistensi bahasa daerah, peran bahasa daerah dalam bidang industi kreatif serta peluang bahasa daerah dalam niaga dan pelatihan desain grafis pada tanggal 14—15 Oktober 2023 di Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara.
“Harapan besar bahwa para peserta makin memahami potensi bahasa daerah yang dijadikan sebagai peluang usaha dan terlibat dalam pelestarian bahasa daerah melalui niaga bahasa dengan cara-cara yang kreatif”, ucap Hidayat saat membuka kegiatan Niaga Bahasa pada Minggu, 15 Oktober 2023.
Pameran Niaga bahasa yang merupakan krida Duta Bahasa terakhir dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari rangkaian kegiatan yang dimulai pada 14—15 Oktober 2023. Para peserta dibekali pemahaman tentang bahasa daerah dan peluangnya di dalam ekonomi kreatif secara daring. Peserta sangat antusias terlihat dari sesi diskusi yang dibawakan oleh Wartono, S.S. selaku pembina Duta Bahasa Sumatera Utara. Tidak hanya itu, hari berikutnya para peserta juga dibekali pelatihan desain grafis dari Praktisi Editor Visual, Rizki Mitra Hamdani, S.I.Kom. Peserta diajarkan untuk membuat sebuah logo yang memiliki unsur bahasa daerah yang dapat dijadikan nilai jual di industri kreatif.
Selain terkait hal penyuntingan dan desain grafis, beberapa poin dari pelatihan desain grafis ini adalah teknis menggunakan aplikasi Canva sebagai media desain, dan menentukan produk yang cocok sesuai desain yang dibuat. Diskusi antara pemateri dan peserta menghasilkan logo-logo yang menarik dan bagus. Di akhir kegiatan, seluruh karya peserta akan diseleksi dan akan ditindaklnjuti menjadi produk ekonomi kreatif dalam Pameran Niaga Bahasa.
Selain menarik perhatian pengunjung dari berbagai kalangan, pameran Niaga Bahasa ini turut menarik perhatian dari dosen dan pegawai di Fakultas Ilmu Budaya USU. Salah satu dosen dari program studi sastra Melayu mengatakan bahwa beliau sangat mengapresiasi ide serta inovasi yang dibuat oleh Duta Bahasa Sumatera Utara untuk menyebarluaskan bahasa daerah dan memberi pemahaman bahwa bahasa daerah memiliki nilai jual dalam industri kreatif.
“Produk-produk yang dihasilkan sangat menarik karena menampilkan bahasa daerah yang ada di Sumatera Utara”, pungkas Dra. Mardiah Mawar Kembaren, Kepala Program Studi Sastra Melayu.
Desain peserta terbaik ditampilkan dalam produk-produk pameran berupa kaus, tas jinjing, tas serut, Bucket hat, tumbler, dan mug. Seluruh produk mendapatkan umpan balik positif dari para pengunjung pameran.
Menjadi dua orang yang mewakili nama provinsi di kancah nasional, tentunya menjadi sebuah kehormatan, kebanggaan, dan tanggung jawab bagi kami, M Deny Effendy Tambusay dan Windy Niskya Rahmi Harefa, yang terpilih sebagai Terbaik I Duta Bahasa Sumatera Utara Tahun 2023.
Sehari setelah malam penganugerahan di tingkat provinsi, tepatnya tanggal 9 Juni 2023, amanah ‘itu’ mulai kami bangun bersama Ikatan Duta Bahasa Sumatera Utara. Kami saling menggenggamkan tangan, menyusun fondasi keakraban sebagai kekuatan awal menuju pemilihan Duta Bahasa Nasional Tahun 2023.
Seperti yang kita ketahui, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa membentuk Duta Bahasa sejak tahun 2006 silam. Pada pembentukannya, Duta Bahasa tentunya tidak hanya memiliki kemahiran berbahasa Indonesia secara baik dan benar, tetapi juga peduli dalam melestarikan bahasa daerah, dan kemauan untuk menguasai bahasa asing untuk menghadapi tantangan global.
Kegiatan Pemilihan Duta Bahasa dilaksanakan dengan misi untuk senantiasa menciptakan generasi muda yang siap menyelaraskan sumpah yang dilahirkan pada tahun 1928 dengan kehidupan nyata sesuai dengan dinamika perkembangan zaman, supaya mampu memantik peran dalam memantapkan fungsi bahasa Indonesia guna memperkuat jati diri dan daya saing bangsa.
Untuk menepati janji tersebut, Duta Bahasa Sumatera Utara mengambil peran untuk mematangkan langkah menuju Duta Bahasa Nasional. Sebelum keberangkatan, kami melaksanakan beberapa rangkaian persiapan, mulai dari pembuatan dan pelaksanaan krida, teknik wicara publik, penguasaan bahasa asing, wawasan kebahasaan dan kesastraan, tata cara penulisan artikel, pembuatan iklan kebahasaan, hingga melatih kepribadian. Lagi-lagi, tentunya segala persiapan kami ini, didampingi oleh Ikatan Duta Bahasa Sumatera Utara serta Bapak dan Ibu Pembina.
”Berlarut dalam kesibukan, akan membuatmu merasa waktu cepat berjalan”. Kalimat tersebut ternyata benar adanya. Minggu, 24 September 2023, kami berangkat dari Bandara Kualanamu (Sumatera Utara) dan mendarat di Bandara Soekarno Hatta (Banten) setelah menempuh waktu kurang lebih dua jam di dalam pesawat. Selanjutnya kami menginap di Fave Hotel, untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk esok hari. Hari Senin, 25 September 2023, tepatnya pukul 12.00 WIB, kami bergegas menuju Hotel Sultan, Jakarta Pusat yang merupakan tempat pelaksanaan Pemilihan Duta Bahasa Nasional Tahun 2023. Sampai di sana, perasaan kami campur aduk, antara senang dan sedikit gugup bertemu dengan delegasi terbaik dari seluruh provinsi di Indonesia, serta para panitia pelaksana tentunya. Namun, seketika perasaan gugup itu menepis ketika kami semua mulai bisa menyapa, berkenalan, lalu bercengkrama.
Semuanya berjalan lancar, Pemilihan Duta Bahasa Nasional Tahun 2023 secara resmi dibuka oleh Bapak Muh Abdul Khak (Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra), lalu seluruh peserta mengikuti taklimat yang disampaikan oleh panitia. Berkesan, pada hari pertama ini, Windy Niskya Rahmi Harefa, terpilih menjadi Ibu Lurah Keluarga Duta Bahasa Nasional tahun 2023.
Keesokan harinya, tepatnya pada Selasa, 26 September 2023, kami mengikuti melaksanakan tiga rangkaian kegiatan. Pada penilaian teknik wicara publik, kami mendapatkan tema ”Urgensi Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia bagi Warga Negara Asing”. Selesai menyampaikan pendapat, kami berkesempatan untuk menjawab pertanyaan dari Bapak Muh Abdul Khak terkait tema tersebut. Setelah selesai, kami melanjutkan dengan penilaian teknik wicara bahasa asing. Kami memperkenalkan diri, menceritakan latar belakang diri, serta mengutarakan peran dan kami ingin menjadi duta bahasa. Terakhir, seluruh peserta mengikuti kelas evaluasi konten kebahasaan di media sosial, salah satunya oleh Uda Ivan Lanin.
Hari ketiga pemilihan Duta Bahasa Nasional, Rabu, 27 September 2023. Seluruh peserta mengikuti rangkaian presentasi Krida Kebahasaan dan Kesastraan yang telah dilaksanakan di provinsi masing-masing. Pada kesempatan ini, kami memperkenalkan krida kebanggaan Duta Bahasa Sumatera Utara, yaitu OPISADA (Olah Pikir Bahasa Daerah) edisi Batak Toba. Singkatnya, OPISADA merupakan sebuah media pembelajaran sekaligus media permainan yang bertujuan untuk mewujudkan poin kedua Trigatra Bangun Bahasa, yaitu pelestarian bahasa daerah. Bersyukur, kami mendapatkan respons yang baik dari para dewan juri serta teman-teman dari seluruh provinsi, mereka kami dan berharap supaya OPISADA akan hadir dalam berbagai varian bahasa daerah di seluruh Nusantara. Setelah penilaian krida, dilanjutkan dengan evaluasi artikel kebahasaan dan kesastraan Oleh Hilmi Faiq, Setyo Untoro, dan Riza Sukma.
Masih berlanjut pada penilaian, hari Kamis, 28 September 2023, seluruh peserta melaksanakan tes kepribadian. Dalam hal ini, kami diberi kesempatan untuk mengekspresikan diri melalu gambar, berbagai pilihan, pendapat, dan permainan baik secara individu maupun berkelompok. Kemudian, pada sore hari seluruh finalis menampilkan bakat seni dan budaya dari provinsi masing-masing. Kami (Windy dan Deny), menyuguhkan tarian dengan judul “Sungkawa Pembawa Petaka”. Tarian ini menceritakan tentang sepasang suami istri yang berasal dari daerah Batak Toba. Mereka hidup bahagia pada awalnya, sebelum sungkawa itu datang. Sang suami meninggal dunia karena penyakit yang diderita, namun sang istri tidak rela akan hal takdir tersebut. Berniat untuk menghidupkan kembali jasad suami, sang istri berubah menjadi datu-datu (dukun) dan melakukan berbagai ritual. Namun, bukannya roh sang suami, justru yang terpanggil adalah Begu Ganjang (Hantu Panjang). Setelah melakukan berbagai perlawanan dengan Begu, akhirnya sang istri menyesali perbuatannya dan berusaha mengikhlaskan kepergian sang suami.
Pada penampilan bakat seni dan budaya, kami juga bisa menikmati berbagai pesan moral dari penampilan para peserta. Sampailah kami pada tahap akhir mengikuti penilaian. Jumat, 29 September 2023, merupakan hari puncak Pemilihan Duta Bahasa Nasional. Hari itu di mulai dengan latihan koreografi yang akan ditampilkan pada malam penganugerahan dan diikuti oleh seluruh peserta. Tarian ini memiliki tema campuran antara tradisional dan modern. Pun, seluruh peserta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Arunika dan Baswara. Setelahnya, mulai pukul 19.00 WIB, seluruh finalis, panitia, dan tamu undangan mengikuti rangkaian kegiatan Malam Penganugrahan Duta Bahasa Nasional Tahun 2023. Pada malam itu, Ibu Erina Gudono (Putri Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta 2022), Ibu Chatarina Muliana (Inspektur Jenderal Kemendikbudristek), dan Bapak E. Aminudin Aziz (Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa), menjadi dewan juri kehormatan yang dihadirkan untuk menilai wicara publik oleh finalis yang masuk dalam 10 besar.
Kurang lebih lima hari kami merajut benang merah antara kompetisi dan kehangatan Dubasnas di Jakarta, tak terasa telah sampai pada ujung untuk simpulnya. Mengenal 60 delegasi dari 30 provinsi di seluruh Indonesia merupakan kesempatan yang tentunya tidak datang dua kali. Banyak kesan dan pesan yang kami dapatkan, tawa, sendu, haru, dan bahagia, bercampur menjadi satu.
Menang tidak selalu tentang kejuaraan. Bagi kami, berani melangkah dan melakukan perubahan yang baik, juga tergolong dalam kata ”menang”.
Demikian pengalaman kami, Windy dan Deny, selama mengikuti Pemilihan Duta Bahasa Nasional tahun 2023. Salam Literasi, dan mari tetap Rupawan Karena Bahasa!
MEDAN – Pemilihan Duta Bahasa Provinsi Sumatera Utara Tahun 2023 telah sukses dilaksanakan. Duta Bahasa Sumut terpilih dan Ikadubas Sumut sedang melaksanakan persiapan menuju Pemilihan Duta Bahasa Nasional (Pildubasnas) yang akan digelar di Jakarta. Salah satu usaha untuk meraih hasil yang maksimal, Duta Bahasa Sumut membutuhkan penguatan oleh pemangku kepentingan, pejabat daerah, dan para mitra.
Sabtu (15/7) pagi di Rumah Dinas Gubernur, Duta Bahasa Sumatera Utara bertemu dengan Gubernur Sumatera Utara, Letjen TNI (Purn) H. Edy Rahmayadi dan Ketua TP PKK Prov. Sumut Hj. Nawal Edy Rahmayadi. Dalam audiensi ini, Gubsu dan istri didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Sumatera Utara, Ibu Dwi Endah Purwanti.
Pertemuan yang berlangsung santai dan hangat ini menjadi penguat dan penyemangat Dubas Sumut yang akan mewakili Sumatera Utara. Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara, Hidayat Widiyanto, yang mendampingi Dubas Sumut mengucapkan terima kasih dan menegaskan dukungan untuk kemajuan program literasi yang dilakukan Provinsi Sumatera Utara.
Sambil bercengkerama dengan keluarga, Gubsu dan istri memberikan penguatan moral yang sangat penting bahwa Dubas Sumut harus membawa dan menjaga nama baik Sumatera Utara. Gubsu juga mengingatkan Dubas Sumut agar menjadi generasi muda yang berpikir cerdas dan bertindak bijak.
Duta Bahasa Utama Sumatera Utara 2023 juga menyampaikan program kerja (krida) yang akan dipresentasikan di Jakarta. Krida yang akan dibawa mengusung tema revitalisasi bahasa daerah (Batak Toba) melalui penguatan literasi. Selain itu, sebagai representasi Sumut, Dubas Sumut juga akan mengenakan pakaian adat Simalungun dalam Pildubasnas nanti.
“Terima kasih banyak atas dukungan dari Pemprovsu untuk perwakilan Sumatera Utara dalam Pildubasnas nanti. Semoga kita bisa memberikan yang terbaik.” Pungkas Hidayat sembari menutup audiensi tersebut. (rzq)
Malam Puncak Pemilihan Duta Bahasa Sumatera Utara 2023 telah berlangsung pada tanggal 9 Juni 2023 mulai pukul 19.30 s.d. 23.30. Malam puncak ini adalah titik akhir dari proses pemilihan Duta Bahasa Sumatera Utara tahun 2023. 20 finalis yang berpartisipasi tentunya akan menjadi bagian penting sebagai mitra Balai Bahasa Sumatera Utara. Duta Bahasa dibentuk dengan tujuan untuk mengajak generasi muda untuk berkiprah di masyarakat dalam pengembangan dan pembinaan bahasa. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan ini telah diinisiasi sejak tahun 2006 dan telah menghasilkan sejumlah Duta Bahasa yang menjadi mitra masyarakat dalam pengembangan dan pembinaan bahasa di masyarakat, khususnya di Sumatera Utara.
Proses panjang telah dilalui 20 finalis yang tampil di malam puncak sejak pendaftaran sampai malam puncak Pemilihan Duta Bahasa Sumatera Utara Tahun 2023. Tahapan-tahapan tersebut adalah
1. Tahapan Pendaftaran Pildubas 6 Feb–11 Mar 2023 (terhimpun 245 peserta yang mewakili hampir semua kab/kota di Sumut).
2. Tahapan Seleksi
a. Seleksi Administrasi 16 Mar 2023 menghasilkan 198 peserta yang lulus
seleksi.
b. Seleksi Wawancara 27–30 Mar 2023 diikuti 198 peserta untuk menghasilkan
60 peserta yang lulus seleksi.
c. Seleksi Akhir 2–4 Mei 2023 diikuti 60 peserta dan menghasilkan 20 finalis.
3. Pengumuman seleksi akhir 6 Mei 2023 terpilih 20 finalis (10 Putra, 10 Putri)
4. Tahapan Final
a. Taklimat 1, 8 Mei 2023
b. Kelas daring 23–27 Mei 2023
c. Taklimat 2, 2–3 Mei 2023
d. Karantina 5–8 Juni 2023 di Balai Bahasa Sumatera Utara dan Hotel
LePolonia
e. Malam Puncak 9 Juni 2023.
Dalam tahap final yang dimulai dengan masa karantina tanggal 8 Mei 2023 peserta mendapat beberapa tugas krida seperti menyusun proposal dan melaksanakan krida kebahasaan, membuat video iklan kebahasaan, dan membuat video profil para finalis. Pelaksanaan krida dilakukan secara berpasangan dan hasilnya dipresentasikan dihadapan para juru pada masa karantina. Tema krida yang dilaksanakan mengusung tiga program prioritas Badan Bahasa yaitu penguatan literasi, pelestarian bahasa daerah, dan penginternasionalan bahasa Indonesia. Video iklan kebahasaan diunggah di kanal Youtube Balai Bahasa Sumatera Utara, sedangkan video profil diunggah di medsos Balai Bahasa Sumatear Utara.
Selanjutnya finalis juga mendapat materi secara daring dalam balutan kelas daring selama lima hari. Finalis dibekali materi-materi yang merupakan program kerja Badan Bahasa melalui Kelompok Kepakaran Layanan Profesional yang ada di Balai Bahasa Sumatera Utara seperti materi UKBI, BIPA, Literasi, Bahasa dan Hukum, Pelindungan dan Pemodernan Sastra, Kamus dan istilah, dan Penerjemahan. Pada tahapan karantina peserta juga mendapat materi yang menambah pengetahuan dan wawasan peserta berupa wicara publik, kesehatan mental, kelas menulis untuk kepentingan publikasi, mendongeng, membaca nyaring, teknik menjadi pewara, dan kerja sama tim. Yang tak kalah penting materi yang harus mereka kuasai adalah paparan krida duta bahasa yang telah mereka siapkan atau laksanakan. Selain itu, para duta bahasa juga diminta untuk menunjukkan bakat mereka. Oleh karena itu, kami melibatkan pakar, akademisi, praktisi, dan para pemangku kebijakan yang dapat memperlancar kegiatan ini.
Para finalis yang hadir mewakili berbagai universitas di Sumatera Utara, yaitu USU, Unimed, UMA, UMSU, Uinsu, HKBP Nomensen, UIN Syahada Padangsidimpuan, dan ada juga yang telah menjadi ASN. Para finalis mewakili berbagai kota/kabupaten, yaitu Kota Tanjungbalai, Medan, Pematangsiantar, Gunungsitoli, Padangsidimpuan, Kabupaten Langkat, Deliserdang, Mandailingnatal, Padanglawas, Tapanuli Utara, Labuhanbatu Utara.
Pada Malam Puncak Pemilihan Duta Bahasa 2023 dipilih sepasang terbaik 1, 2, 3, 4, Duta Bahasa Berbakat, dan Duta Bahasa Favorit. Duta Bahasa Terbaik 1 akan mewakili Sumatera Utara dalam pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional yang biasanya akan dilaksanakan pada bulan Oktober. Setelah melalui proses pemilihan panjang diperoleh peraih predikat Duta Bahasa Sumatera Utara tahun 2023 sebagai berikut.
Terbaik I: M. Denny Effendy Tambusay (Langkat) dan Windy Niskya Rahmi Harefa (Gunungsitoli)
Terbaik II: Tupa Parulian Siburian (Medan) dan Elisabeth Grace Damanik (Medan)
Terbaik III: Melkisedek Morsa Abadi Nababan (Tapanuli Utara) dan Gita Puspita Sari (Padangsidimpuan)
Terbaik IV: Muhammad Alwi (Medan) dan Seilviani Pasaribu (Labuhanbatu Utara)
Duta Bahasa Berbakat: Junaidi Anggi Syahputra (Tanjungbalai)
Duta Bahasa Favorit: Zahra Salfizah Sinaga (Deliserdang)
Terbaik I: M. Denny Effendy Tambusay (Langkat) dan Windy Niskya Rahmi Harefa (Gunungsitoli
Seluruh rangkaian kegiatan telah terlaksana dengan baik. Kegiatan ini juga dapat dilihat di kanal Youtube Balai Bahasa Sumatera Utara dan pemberitaan di media massa di Sumatera Utara. Setelah malam puncak, 20 finalis akan terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan Balai Bahasa Sumatera Utara. Kesuksesan kegiatan ini tentu saja merupakan kerja sama semua panitia, peserta, penaja, pendukung, dan terutama orang tua dari keduapuluh finalis. Untuk itu panitia mengucapkan terima kasih kepada pemangku kepentingan di Sumatera Utara, seperti perguruan tinggi, dinas terkait, para narasumber, juri, dan panitia Pemilihan Duta Bahasa, serta semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam rangkaian pelaksanaan kegiatan pemilihan Duta Bahasa 2023 di Sumatera Utara.
Kegiatan ini tentu saja semakin meriah karena dukungan dari para penaja yang berpartisipasi, yaitu
1. BSP Gallery, 2. BSP Studio, 3. Emina, 4. MS Glow, 5. Jemari Kilat Photography, 6. Sanggar Ayu Dance, 7. Huta Tinggi , 8. Lajor Café, 9. Boesa Fashion, 10. Nutrihub Medan, 11. Todays 88 Parfume, 12. Manuproject Pro, 13. The Language Access, dan 14. Hancraft.
Proses panjang untuk memilih pemenang sudah selesai, tetapi tugas belum usai. Para finalis sudah siap mengemban amanah menjalankan tugas dan fungsi duta bahasa sebagai mitra Balai Bahasa.