Sesungguhnya kekuatan akar bahasa nasional dipelihara oleh kebinekaan bahasa daerah di Indonesia. Oleh karena itu, pemertahanan kebinekaan bahasa daerah merupakan program primer Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, termasuk melalui UPT Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara (BBPSU). Selain dengan meningkatkan produk bahan bacaan berbahasa daerah, BBPSU juga berupaya melacak naskah-naskah berbahasa daerah yang sudah diterbitkan di masa lampau. Melalui pelaksana KKLP Penerjemahan, naskah-naskah tersebut akan diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Kerja terjemahan ini juga hadir sebagai upaya merawat bahasa daerah sekaligus membuka ruang-ruang kearifan lokal untuk dikenal dan dipahami secara luas.
Kabupaten Tapanuli Utara (Tarutung) dan Kabupaten Toba (Balige) merupakan dua titik lokasi yang dituju tim KKLP Penerjemahan, tanggal 5 s.d. 10 Februari 2023. Yolferi, S.S., M.Hum selaku koordinator (dibantu Dr. Tomson Sibarani, S.S., M.Hum., dan Hasan Al Banna, S.Pd.) bergerilya menggali informasi dan mencari naskah-naskah budaya berbahasa Batak Toba di dua daerah tersebut. Banyak pihak yang memberi kemudahan bagi tim KKLP Penerjemahan BBPSU, baik lembaga pemerintahan maupun tokoh budaya, mulai dari pemangku kepentingan di Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah sampai kepada penulis lokal. Berbagai jenis buku pun berpindah tangan kepada tim BBPSU. Tersebutlah sejumlah buku terkait adat-istiadat, sejarah marga-marga, pantun dan cerita lama, serta fiksi modern.
Oleh karena itu, tim BBPSU patut berterima kasih kepada Kartini Eva Christina Nahampun (Dinas Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Tapanuli Utara), Uli Basa Simanjuntak (Dinas Perpustakaan Daerah dan Arsip Kabupaten Toba), Rita Pardede (Perpustakaan Seminarium Theologia Sipoholon), dan penulis Tansiswo Palambok Pusupusu Siagian.